Macam – macam Kesenian Tradisional khas Purworejo

Kabupaten Purworejo, selain dikenal sebagai kabupaten pramuka, purworejo juga memiliki banyak sekali kesenian, berikut ini adalah beberapa kesenian asli kotaku tercinta #PURWOREJO :


1.      Kesenian Cepetan
Kesenian Cepetan merupakan jenis kesenian yang terlahir di Desa Kedungkamal, Kecamatan Grabag yang terinspirasi dari seorang pemuda yang bernama Tujan. Pada saat itu Kepala Desa Kedungkamal dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1959 berkeinginan untuk partisipasi dalam pawai budaya tingkat kecamatan. Keinginan tersebut disampaikan kepada seorang pemuda yang bernama Tujan yang notabene sudah berpengalaman menjadi penari kuda kepang. Maka pada saat itu, Tujan menyampaikan ide membentuk group kesenian yang diberi nama Cepetan.2.      Kesenian Cing Poo Ling
Kesenian Cing Poo Ling menggambarkan prajurit yang sedang latihan perang. Tema ini tetap bertahan sampai sekarang. Kesenian Cing Poo Ling merupakan kesenian tradisional sejenis atau reogan mengalami perkembangan sebagai tari perang dan bertemakan tentang kepahlawanan. Biasanya yang diambil dalam kesenian jathilan, reog maupun sejenisnya adalah cerita panji, namun kesenian Cing Poo Ling di Desa Kesawen, Kec. Pituruh memiliki ciri khas yaitu tentang keprajuritan sebagai pengawal.

3.      Kesenian Tari Dolalak
Tari Dolalak merupakan kesenian khas Purworejo yang paling populer. Asal mula kesenian dolalak adalah akulturasi budaya barat (Belanda) dengan timur (Jawa). Asal kata Dolalak adalah dari Not Do dan La (bukan nada C dan G)  karena tarian ini diiringi hanya dengan alat musik dua nada. Tari ndolalak lahir pada zaman penjajahan Belanda. Ketika itu Purworejo dijadikan pusat latihan militer. Konon pada waktu luang para prajurit Belanda berbaur dengan warga untuk menari dalam bentuk baris berpasangan, diiringi nyanyian bersyair pantun sindiran. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, tarian Dolalak sekarang sudah diringi dengan musik modern, yaitu keyboard. Lagu-lagu yang dimainkan pun bervariasi dan beragam. Penari Dolalak hanya dilakukan oleh para wanita, berseragam hitam dengan aksesoris yang gemerlapan juga ada aksesoris yang khas yaitu kacamata hitam. Penari-penari Dolalak bisa mengalami trance, yaitu suatu kondisi mereka tidak sadar karena sudah begitu larut dalam tarian dan musik.
Tingkah mereka bisa aneh-aneh dan lucu. Tarian Dolalak saat ini sudah berkembang pesat bahkan sudah menjadi brand image Kabupaten Purworejo.

4.      Jidur
Tarian tradisional ini diiringi musik perkusi tradisional seperti: bedug, rebana, dan kendang. Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita).

5.       Kesenian Incling Semagung
Riwayat singkat Kesenian Incling ini sebenarnya bersumber dari sebuah cerita yang terdapat di Jawa Timur dan khususnya Karesidenan Madiun yang berpusat di Ponorogo.

6.      Kesenian Soyar Maole
Kesenian kentrung rebana SOYAR MAOLE saat ini sebarannya meliputi beberapa dusun di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing. Menurut riwayat tidak tertulis dari para pendahulu/leluhur Desa Kaligono, kesenian Kentrung Rebana Soyar Maole sudah ada sejak tahun 1907, yang kemudian secara tradisi diteruskan oleh generasi ke generasi walaupun mengalami pasang surut, masih tetap bertahan sampai sekarang.

7.      Jolenan
Jolenan adalah sebuah nama upacara merti desa Keba Palawija yang menggunakan media jolen sebagai wadah atau tempat meletakkannya tumpeng dan ayam panggang. Jolen itu sendiri semacam keranjang dengan alas atau dasar empat persegi dan diberi tutup berbentuk piramida. Ledre dan Binggel diikat dan digantungkan pada ujung sebilah bambu, ditancapkan di sekeliling jolen yang menghiasi. Mengandung maksud merupakan perwujudan /gambaran bahwa daerah pegunungan Somongari kaya akan hasil bumi, baik dari hutannya maupun lain-lainnya

8.      Petik Tirta
“Pethik Tirta” merupakan upacara selamatan desa (merti desa) yang dijadikan tradisi di Desa Jenar Lor, Kecamatan Purwodadi. Istilah “Pethik Tirta” berasal dari kata“Pethik”  yang berarti mengambil dan “Tirta” yang berarti air. Secara etimologis, Pethik Tirta berarti upacara mengambil air (yang dilakukan di Sumur Talang, suatu sumur beji / tua yang terletak di Dusun Talang Bagus, Desa Jenar Lor, Kecamatan Purwodadi) yang dipercaya membawa berkah. Asal-usul upacara ini berkaitan erat dengan keberadaan Bulak (kawasan pertanian yang sangat luas) yang meliputi wilayah Desa Jenar Lor, Jenar Kidul, Walikoro, Sruwoh, Singkil, Wingko, Pundensari, Jenar Wetan. Saat ini Bulak tersebut dikenal dengan sebutan Bulak Kethip.

9. Kesenian Cekok Mondhol
Kesenian Cekok Mondhol merupakan kesenian tradisional kerakyatan yang bernunansa keagamaan Islam. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di Desa Ngasinan, Kecamatan Bener. Kesenian ini berawal dari ide sekelompok pemuda desa dalam  komunitas pengajian untuk membentuk grup kesenian yang bisa dijadikan hiburan sekaligus tuntunan. Gerak, lagu dan syairnya serta musik iringannya hasil adaptasi dari kesenian yang ada di daerah Magelang yaitu Kubro Siswo yang kemudian dimodifikasi dengan hasil kreativitas para pemuda setempat, dipelopori oleh pemuda yang bernama Purwadi sekitar tahun 1970-an.

MAKANAN KHAS KOTA PURWOREJO

Purworejo memiliki banyak keunikan wisata kuliner khas daerah yang selalu bikin penasaran para wisatawan ataupun pengunjung yang sekedar lewat. Ga cuman itu, oleh-oleh khas purworejo juga unik-unik buat dicoba. Penasaran apa aja oleh-oleh khas purworejo? Ini nih jawabannya:

  • GEBLEK

Sejenis makanan goreng yang bentuknya bulat kecil mirip gelang atau setengah angka 8. Tidak heran kalau masyarakat sana sering menyebut makanan ini dengan nama gelangan. Makanan yang terbuat dari tepung singkong itu rasanya sangat gurih. Lebih nikmat kalau disantap saat masih hangat atau baru saja digoreng. Kalau kalianjalan-jalan ke kota Purworejo, kalian bisa menemukan para penjual geblek yang ada di seputar pasar Baledono, dekat alun-alun Purworejo, ataupun dekat pasar jenar. Uniknya banyak wisatawan yang suka menikmati geblek dengan campuran saus ataupun sambal kacang. Perlu dicoba nih !
  • KRIMPYING

Nah, makanan khas yang satu ini masih sejenis gorengan yang berbahan dasar singkong dan warnanya krem. Bentuknya bulat-bulat berlubang tengah seperti geblek, namanya krimpying atau dikenal juga sebagai lanting. Makanan khas Purworejo yang satu ini termasuk jenis makanan yang tahan lama. Jadi bisa dibawa buat oleh-oleh.
  • KUE LOMPONG

Ini adalah kue basah manis dengan bulir kacang di dalamnya.Yang bikin unik makanan yang satu ini karena dibungkus menggunakan daun pisang kering yang sering disebut klaras. Uniknya lagi pada setiap gigitan kue lompong ada suatu rasa sangat khas yang terasa di lidah kita. Itulah rasa klaras yang menjadi pembungkusnya. Benar-benar unik dan patut kalian coba.
  • CLOROT

Dari namanya saja sudah unik dan menggelitik ya. makanan khas Purworejo yang satu ini terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam pilinan daun kelapa yang masih muda (janur kuning). Bentuknya seperti terompet kecil yang dibalut janur kuning, rasanya manis hampir seperti wajik atau dodol. Oleh-oleh buat keluarga cocok banget nih.
  • RENGGINANG

Makanan khas Purworejo yang satu ini termasuk jenis gorengan yang terbuat dari ketan yang dimasak. Bentuknya bulat unik dan agak gepeng. Rasanya kriuk-kriuk dan pastinya cukup menggoda selera para pecinta kuliner. Apalagi buat oleh oleh udah paling pas ini mah.

Daftar Objek Wisata di Kota Purworejo

Purworejo merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam wilayah provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo ini banyak menyimpan keindahan obyek wisata. Jika anda kebetulan atau memang saat ini sedang mencari informasi tempat wisata di Purworejo, di sini saya menyediakan informasi tentang potensi keindahan tempat wisata di Purworejo yang sayang untuk anda lewatkan. Potensi tempat wisata di Purworejo memang patut dibanggakan. Purworejo menghadirkan berbagai macam wisata seperti wisata alam, wisata pantai, dan wisata sejarah. Pesona wisata alam Purwokerto sangat potensial, banyak spot-spot tempat wisata di Purworejo yang menghadirkan perpaduan keindahan alamnya.

Berikut adalah beberapa tempat wisata di Purworejo yang wajib anda kunjungi.

1. Curug Silangit

Curug Silangit Tempat Wisata di Purworejo

Curug Silangit merupakan tempat wisata di Purworejo yang menjadi aset wisata kota Purworejo. Dinamakan Curug Silangit karena ketinggian curug ini mencapai 50 meter yang dibagi atas 3 tingkatan curug. Pada curug paling atas setinggi 30meter, curug kedua dan ketiga memiliki tinggi yang sama yaitu 10 meter. Tapi jika anda bermain air di sekitar curug ini sebaiknya hati-hati karena jika anda tidak bisa berenang sebaiknya anda bermain di tepian saja. Curug ini dikenal memiliki kedalaman kedung yang sangat dalam. Akses ke Curug Silangit dapat ditempuh dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi dan letaknya pun mudah dijangkau karena lokasinya berada di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.

2. Wisata Alam Hutan Purworejo

Bumi Perkemahan Kusumo Asri di Purworejo

Keindahan alam Purworejo memang sangat potensial, hal ini dibuktikan dengan adanya wisata alam bernuansa hutan yang sangat dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah Purworejo. Tempat wisata di Purworejo ini juga merupakan perkemahan yang bisa juga digunakan untuk sarana outbond dan kegiatan adventure dengan keindahan hutan pinusnya. Di wisata alam hutan ini juga terdapat kebun binatang mini yang memiliki koleksi binatang yang terawat dan bersahabat bagi anak-anak. WIsata Alam Hutan Purworejo atau biasa disebut Kusumo Asri ini terletak di Desa Mayungsari, Kecamatan Bener, Purworejo.

3. Pantai Jatimalang

Ombak Besar di Pantai Jatimalang Purworejo

Keindahan Pantai Jatimalang sudah menjadi idola para wisatawan jika sedang berkunjung ke Purworejo. Sehingga tidak asing jika banyak di sekitar pantai sudah menjadi bangunan-bangunan untuk berjualan atau sekedar menyediakan tempat istirahat para wisatawan. Pantai Jatimalang menawarkan keindahanpantai laut selatan pulau Jawa yang dikenal memiliki ombak yang cukup besar tetapi masih bisa digunakan untuk bermain. Pantai Jatimalang berada di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, atau berjarak sekitar 18 km dari pusat Kota Purworejo

4. Pantai Ketawang

Pantai Ketawang Tempat Wisata di Purworejo

Pantai Ketawang merupakan tempat wisata di Purworejo yang masih asri dan natural. Masih sedikit bangunan yang menunjang akses pantai meskipun terbilang cukup dekat dengan pusat kota. Keadaan pantai masih sepi pengunjung karena belum terjamah para investor, padahal potensi Pantai Ketawang sangat indah. Jika anda berkunjung ke Pantai Ketawang dan jika beruntung akan menjumpai lomba balap kuda yang diadakan warga setempat di Pantai Ketawang. Namun kegiatan ini sangat jarang anda temui karena belum menjadi kegiatan rutin warga setempat. Jika anda tertarik mengunjungi Pantai Ketawang, silahkan datang ke di Desa Ketawang, Kecamatan Grabag, atau berjarak sekitar 22 km dari pusat Kota Purworejo.

5. Masjid Agung Purworejo

Masjid Agung Purworejo

 

Masjid Agung Purworejo digunakan sebagai tempat ibadah utama di Purworejo bagi masyarakat muslim. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Purworejo juga terkadang dijadikan tempat wisata di Purworejo yang banyak diminati pengunjung. Di masjid agung ini anda akan menjumpai sebuah bedug tua yang pembuatannya sekitar tahun 1800 an dan berdiameter 2 meter, akan terlihat sangat besar untuk ukuran sebuah bedug. Keistimewaaan bedug ini adalah bahwa bedug ini hanya digunakan pada saat hari raya dan selama bulan ramadhan saja.

6. Museum Tosan Aji

Museum Tosan Aji atau dikenal dengan nama Museum Pusaka ini menjadi tempat wisata di Purworejo yang menyimpan sejarah yang tinggi. Banyak peninggalan pusaka jaman kerajaan yang disimpan di Museum Tosan Aji. Banyak Pusaka yang dulunya berasal dari tanah Jawa disimpan di museum ini. Museum ini menghadirkan suasana masa lampau dengan kelengkapan koleksi pusaka tanah Jawa.

Nah, demikian pembahasan dari saya mengenai keindahan tempat wisata di Purworejo yang dapat anda kunjungi. Sebenarnya masih banyak lagi potensi alam di Purworejo yang belum dikelola baik dari pihak pemerintah. Maka kita tunggu saja wisata apa yang akan ditawarkan Purworejo di kemudian hari.